Selasa, 16 Desember 2014

bangunan debu cinta

bangunan itu tinggi.
bangunan itu cantik.
bangunan itu indah.
bangunan itu elegan.

kenapa tidak ada penghuni?
apa karna mahal atau ada penyebab?

andai aku seperti bangunan itu.
udah tinggi,cantik indah,elegan.. tapi kuat untuk berdiri sendirian tanpa ada penghuni..

aku sering hidup penuh keandaian..
hidup penuh umpama..
hidup penuh pertanyaan..

dan aku juga pernah jatuh cinta tapi takut untuk mengungkapkan nya..

aku salut sama bangunan itu..
mesti berdebu masih kelihatan cantikk dan indah..

andai ada seseorang yang berandainkan diriku seperti bangunan itu, tentu banyak pria yang ingin huni bangunan itu mesti penuh debu sudah pasti dibersihin..

nyata nya aku salah..
kebanyakan mereka datang lalu pergi.
seperti pelangi yang kita lihat indah hanya tampak sementara setelah hujan reda lalu hilang..
beda sama matahari yang selalu rutin datang menyinari dan hangatkan dunia bahkan tubuh kita :)

dan...
pada akhirnya aku menulis lagi..
mencertikan semua gundah dihati.
kesal sendiri sama hati..
yang suka cemburu sesuka hati..
lalu marah tanpa henti..
lalu ngambek tanpa arti..

ternyata aku lakuin itu kepada orang yang salah.
salah ngambil kesimpulan..
dan aku terlalu cepat menyimpulkan ini cinta karena kedewasaanmu dan masalalumu yang penuh warna-warni..

ini menyedihkan...
sangat menyedihkan..
yang baru saja merasakan sandaran hangat.
tempat nyaman lalu membuatku menangis..

benar kok kata kebanyakan orang..
bilang ' karena wanita selalu ingin dimengerti' nyata nya kata2 itu tidak berlaku sama prinsipmu..

#
sekarang aku menjauh, jaga jarak..
apa kamu bakal kehilangan dan akan mencari?
aaahh .... aku masih sempat berharap setinggi ini..
mesti nya yang aku pikirkan.. siapa wanita yang datang setelah aku pergi untukmu? beruntungkah wanita itu?

tapi setidak nya..
kita pernah bersama, cerita dewasa becanda anak kecil dan berangan kemasa depan. walau hanya itu sebuah ancangan bukan nyata..

******
bangunan tua..
ingin aku sepertimu..
mesti tua tetap indah..
dan aku?
makin tua makin sulit menemukan yang tulus.

mereka hanya anggap aku bisa didekati dan dijauhi..
sekarang aku mengerti, kekuranganku sangat memberatkan untuk jadi pilihan terakhirmu.. hingga kamu susah memutuskan dan memantapkan..

baiklah..
aku cukup dewasa mengartikan nya..
cukup dewasa menyikapinya..
cukup sabar pernah menunggu, dan mengejarmu.

sekarang semua terserah padamu :)

kalau masih ingin mencari-cari yang lebih indah.
aku ingin seperti bangunan, mempertahankan keberanianku untuk berdiri sendiri..

hingga ada sesorang yang mampu siap huni lalu hapus debu yang hidupku penuh dosa��

Tidak ada komentar:

Posting Komentar