Sabtu, 24 Januari 2015

Melawan rindu dan jarak

Hey..
Langit sore kudisini mendung bagai mana dengan langit sore mu disana?
Apakah serupa seperti hati kita atau bertolak belakang seperti rindu tak berbalas..

Kalau jarak sebagai halangan, mari sama-sama kita menabung rindu, agar kelak kita berjumpa dapat berpeluk erat melepas semua penat yang simpan kita sesali..

Sekarang pun aku sudah menjadi wanita seakan paling benar.
Hampir semua masalah romansa disebabkan oleh hal ini: merasa dirinya punya hak milik atas pasangannya. Kayak properti.

Disini dengan jarak yang berbeda,rindu yang sama.
Aku punya hak atas pasanganku, gak peduli mau dikata properti yang jelas setiap hitungan detik,menit.. Rindu itu ada untukmu.

Diufuk pinggiran sengit panasnya terik.
Aku masih sempat memikirkan kamu yang tak terlihat apa lagi tersentuh.
Selain memikirkanmu aku juga bisa memelukmu lewat doa yang selalu aku gunjingkan dengan tuhanku..

Perihal jarak..
Kau disana aku disini.
Selalu mengeluh bilang kangen, selalu sedih saat keadaan kita harus menjauh.

Perihal cemburu...
Kau tak perlu tau maksud dan inti dari cemburu konyolku.
Yang sering banget uring-uringan, padahal dibalik cemburu itu menyimpan harapan besar untuk bertemu.

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar